ALL ABOUT THE EXPERIENCE AND THE GOALS
(By: Siti Maulinni’mah, PAI STAIM Blora)
Karya ini ditulis dan dipelopori oleh tugas yang diamanahkan seorang dosen pada beberapa hari lalu. Ketika mandat tersebut diturunkan, awalnya masih bingung dengan konsepnya, lama-kelamaan muncul ide gagasan bagaimana memodifikasi karya tulis yang berkarakter kenalan. Mungkin bahasanya agak kurang aesthetic dan bukan termasuk kata-kata yang baku, tapi penulis akan berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan amanah tersebut, biidznillah.
__Thanks for your attention__
Siti Maulinni’mah atau lebih akrabnya bisa dipanggil Maul. Pemilik akun instagram @si_maulinni12 ini beberapa tahun lalu telah di alihkan dari Ngawen ke Blora, guna kepentingan pendidikan atau meneruskan sekolah yang lebih tinggi tepatnya. Berdomisili dikota memang memeras otak untuk selalu tanggap dan kreatif. Sebagai lulusan terakhir UNBK sebelum Covid 19 booming di Indonesia, sekaligus menjadi generasi pertama/angkatan 1 Multimedia (2019) memberi kesan dan pembelajaran yang sangat berharga.
Dalam rentang waktu tiga tahun, cita-cita yang tergantung sangat mendominasi kisah dan belum ada aksi yang pasti untuk merealisasikan. Dari mana cita-cita muncul? Tentu dari pengalaman berorganisasi, aktif dalam KBM, ekstrakulikuler sekolah, faktor lingkungan, ambisi dan lain-lain. Menjadi aktifis di organisasi memang berat, belum lagi tugas sekolah yang semakin hari kian melimpah, namun jika dijalani dengan ikhlas dan semangat, dapat merubah mindset bahkan akhlak, juga dapat memperkaya wawasan dan pengalaman yang belum diselami sebelumnya.
Memiliki hobi menulis memang tidak mudah, apalagi di era gempuran industri 4.0 dan politik yang kerap menuai kontroversi. Akan tetapi, menjadi author telah bersemayam di hati kecil penulis, dimana mendorong penulis untuk terus bergerak dan memanfaatkan waktu luang entah mengisi kegabutan, kemudian bisa menghasilkan karya tulis meski sering terjadi typo dan terdapat kata yang rancu. Terlebih menjadi penulis tak selamanya indah dek, juga perlu proses dan waktu guna evaluasi serta inspirasi agar senantiasa memperbaiki diri.
Tentang karya tulis, penulis bayak bercermin pada tokoh/author senior seperti Tere Liye, Asma Nadia, Chairil Anwar, Fiersa Besari, Pramudya Anantha Tour, Azaki Khoirudin, Boy Candra dan lainnya guna mengupgrade kembali potensi yang penulis punya. Sempat tertarik juga dengan salah satu quotes seorang Author, Boy Candra namanya. Dalam tweet pribadinya pernah berkata;
“Percaya aja, rezeki ngga kemana. Asal tulus bekerja dan semangat, milikmu akan sampai kepadamu, apapun jalannya.”
Semakin kepo dengan beliau, akhirnya menemukan motivasi dan mungkin juga bisa mendongkrak semangat teman-teman millenialis nih. When Boy Candra said dan seketika itu juga merasa tertampar, terbelalak, terjungkel, terjlungup dan sejenisnya.
“Nyaris setiap hari aku bilang semacam ini sama diriku,
'Apa yang mau kamu bikin hari ini? Jangan biarkan harimu mubadzir. Bikin sesuatu! Orang lain beum tentu peduli. Bukan tanggung jawab mereka juga untuk mewujudkan impianmu.'
Semacam mantra itu cukup bagiku untuk menggali potensi dalam diriku.”
Pada dasarnya, kemampuan menulis sudah pernah ditekuni ketika memasuki bangku SMP semacam menulis anthalogy puisi, sering membuat cerpen konyol, menulis pengalaman di diary book dan lain-lain. Namun seiring dengan bertambahnya usia, bergelut pengalaman yang baru, penulis lebih mendalami organisasi seperti OSIS, Pramuka, PMR hingga IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) ketika menginjak pendidikan di tingkat SMK.
Sejak beranjak ke tingkat SMK, banyak bakat dan minat yang tergali, mulai dari lari (bidang olahraga), public speaking di IPM, sering mengikuti seminar, pelatihan jurnalistik sehingga harus berkontribusi membuat follow up berupa menulis teks berita, walaupun masa itu penulis masih belum memperhatikan SPOK dengan baik dan benar.
Dari pendidikan formal juga melahirkan skill baru, yakni desain grafis, editor video, photography (tapi sudah lupa komponennya), blogger (web design hanya pemula) kemudian sok menjadi youtuber meskipun baru sedikit subcribernya. Disamping itu, seusai lulus sekolah atau lebih tepatnya di semester 1 kuliah, penulis mulai mempelajari bahasa Inggris melalui kursus, kemudian kursus jahit hingga pada akhirnya memilih fokus dan menekuni kuliah di STAI Muhammadiyah Blora.
Dimasa pandemi yang sulit, pernah terjebak dalam overthinking ingin menjadi PNS, brand ambassador atau influencer dan owner perusahaan atau minimal pegawai tetap. Namun kurangnya usaha dan budget belum mampu mewujudkan, jadi tersisihkan dulu dan berjalan sesuai kehendak Allah ﷻ saja. Selain itu, karena masih berperan dalam Muhammadiyah, ingin menikmati masa kuliah dan bermain. Ada 1 quotes dari Boy Candra yang sempat meredakan spekulasi tersebut.
“Ada orang yang bernasib mujur; mudah diapresiasi, disediakan panggung, diangkat tinggi-tinggi oleh orang sekitarnya. Oleh lembaga-lembaga yang mengenalnya.
Ada juga orang yang bernasib baik; meski harus berjuang berlelah lelah yang lebih sendirian, tercapai juga keinginan. Meski tak pernah diberi panggung, tak pernah diapresiasi, tapi toh sampai juga.
Begitulah hidup. Semua sudah ada jalan masing-masing. Namun, hakikatnya tetaplah tulang-tulangmu, otot dan otakmu sendiri yang benar-benar harus kau andalkan. Tetaplah keinginan dan minat yang kuat dari dalam dirimu yang harus kau rawat.
Perjalanan menulis baru dimulai pada awal tahun 2020 dan merasa terasah ketika bergabung dalam kegiataan “Magnum Opus” dikancah PW IPM Jawa Tengah dimana penulis masih tergabung dalam anggota PIP (Pengkajian Ilmu Pengetahuan) PD IPM Blora. Rundown acaranya berlangsung selama 3 hari di Ayah, Kebumen.
Dengan berbekal makalah, buku referensi dan persyaratan yang berlaku, penulis memperoleh pengalaman menulis opini baik di bidang ekonomi, sedikit politik dan yang paling pokok ialah religius/keagamaan (filsafat manusia, kiri islam, peran pelajar/mukmin, upaya Muhammadiyah dan theologhy pembebasan) yang berkenaan dengan humanisme, memecah kerumitan tafsir dari berbagai filsuf, tentu berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunnah, serta berpatokan dengan pendapat yang tertera di buku referensi dan jurnal.
Singkat cerita, kondisi Covid 19 semakin mencekam, segala aktivitas atau kegiatan yang berkenaan Islam sehingga harus melibatkan banyak orangpun terbungkam kurang lebih selama 3 semester. Demi mengisi kekosongan waktu tersebut, penulis mulai membuat blogspot/blogger yang terisi dengan karya sendiri.
Disamping itu, penulis pernah tergabung dalam kolaborasi karya Ikatan Pelajar Muhammadiyah se-Indonesia yang diselenggarakan oleh pemilik akun instagram @ipmers dalam rangka milad IPM pada tanggal 18 Juli 2020. Bekerjasama dengan Penerbit Shofia – CV. Loe telah mencetak buku yang berjudul “Sajak untuk Semesta”. Buku tersebut merupakan buku pertama penulis bersama teman-teman IPM dari berbagai provinsi di Indonesia.
Kisah ini merupakan sebagian hikayat yang telah terpatri dalam bingkai masalalu. Namun menjadi salah satu saksi sehingga mengantarkan penulis sampai titik ini. Pada dasarnya setiap manusia pasti memiliki mimpi, namun jangan sampai terbuai dengan angan semata, bangun dan bangkitlah untuk merealisasikan goals tersebut. Demikian sedikit ulasan mengenai karya yang telah tertoreh diatas. Semoga bermanfaat and good luck! for your future.
Komentar
Posting Komentar