It’s My Dream!
Dear readers!
Teruntuk siapun yang membaca blog ini. Alhamdulillah masih bisa aku ucapkan, karena kehadirat-nya yang Maha Pengasih, aku masih dapat menikmati kedamaian dalam bingkai iman, islam dan ihsan.
Mungkin ini bisa menjadi cerita awalku berpusing-pusing ria setelah kemudahan yang aku terima selama menjadi mahasiswa. Aku baru merasakan, begitu sulitnya menjadi sosok peneliti. Aku juga baru menemukan jawaban kenapa para author banyak yang menuliskan kisah skripsinya, bahkan tidak jarang dari mereka yang menulisnya sebagai pejuang skripsi di bio akun medsos mereka.
Kini pikiran ku mulai aktif sekaligus resah. Gimana tidak?! Perempuan seusia ku sudah banyak yang meraih kesuksesan di tempat kerja masing-masing, tidak sedikit dari mereka yang memilih jalan damai melalui bahtera pernikahahan. Meskipun aku tidak bisa menjamin ketenangan mereka dalam menjalani kehidupan sesuai jalan yang mereka pilih, tapi melihat aku sendiri malah masih bimbang dalam menentukan masa depan yang bisa dibilang cerah oleh orang lain, mereka juga yang memandang bahwa pendidikan jauh lebih penting daripada dunia pekerjaan. Dari pendidikan kita dapat menggantungkan masa depan dan diharapkan dapat membuka peluang bisnis yang bisa kita ciptakan sendiri setelah melalui program Strata 1.
Sering terbesit rasa iri kepada orang-orang sepantaranku yang telah mendulang kesuksesan, bahkan menjadi miliyarder, brand ambassador, influencer, punya usaha sendiri, bisa bangun rumah, beli mobil, ya minimal punya pekerjaan tetap dll. Tidak bisa terpungkiri lagi, jadi overthinking dan sering bertanya pada diri sendiri, “kapan aku sukses, kaya, berhasil seperti mereka-mereka?”. Iyaa kata itu terulang-ulang setiap saat, namun belum ada jalan bahkan terkesan berkabut, belum juga aku temukan jawaban dan solusinya dalam meraih semua itu. Seperti rumusan masalah namun tanpa latar belakang, apalagi tujuan penelitian. Sudah seharusnya aku memikirkan masalah yang melatarbelakangiku untuk selalu pesimis terhadap semua itu. Haha,, kini aku mulai berpikir kenapa aku harus memikirkan masalah saja, sedangkan jalan keuar dari itu semua pasti butuh solusi.
Mungkin benar kata orang ”Skripsi itu gampang kalau mulai dikerjakan”, dibalik ikhtiyar yang menggebu, meminta orang tua terutama ibu agar senantiasa berdoa untuk anaknya agar dimudahkan segala urusannya. Tidak lupa meminta restu pada istri/ suami bahkan anak (kalau punya), ternyata tidak sedikit pula yang menggunakan strategi itu bahkan bisa menjadi senjata terampuh dalam membelah kerumunan badai skripsi. Upaya demi upaya telah aku tempuh, namun tidak dengan yang aku sebutkan tadi. Aku memutuskan untuk mulai mengerjakan skripsi sedikit demi sedikit, harapanku juga nenekku bisa membantu ku melalui do’a di sepertiga malamnya. Aku yatim dan bisa dianggap piatu. Jadi aku hanya bergantung pada ridho ilahi dan restu dari orang-orang terdekatku. Belum bersuami apalagi beristri (aku normal, bi idznillah).
Malalui sedikit coretan ini, aku putuskn untuk mulai melakukan Pra penelitian sampai menemuakan masa depan yang lebih cerah sesusai penilaian orang terhadapku. Kalau dilihat dari sisi optimis, bagaimana aku bisa insecure, sedangkan Allah telah menyemangati melalui ayat-Nya yang telah terpatri dalam QS. Muhammad ayat: 35 yang artinya “Janganlah kamu lemah dan minta damai, padahal kamulah yang lebih unggul dan Allah pun bersamamu dan Dia sekali-kali tidak akan mengurangi pahala amal-amalmu”.
Semoga niat awal yang baik akan membuahkan hasil baik pula. Bagi para pembaca yang budiman, semoga kalian yang sedang memperjuangkan skripsi kalian dapan dimudahkan oleh Allah dan jangan lupa do’akan hamba yang fakir ilmu ini, agar di mudahkan dalam menysusun bait dmei bait skripsi yang menjadi ujung tombak perjuanganku. Afwan apabila dalam penulisanku ini agak lebay, ya mau gimana ini adalah spotanitas dan author awan. Mungkin entah nanti atau kapan, skripsi ku dan skripsi mu dapat berbuah manis yakni ACC dan berujung memindahkan toga dari kiri ke kanan. Ya semoga saja, semangat pejuang skripsi.
"Semoga Bermanfaat, Do'ain ya temen-temen..."
Komentar
Posting Komentar