Harta Termahal Bagi Penghafal Al-Quran

Harta termahal bagi seorang penghafal bukan jumlah ayat yang diingat, tapi kemampuan menikmati setiap lantunan hafalan. Saat lidah melafadzkan ayat-ayat Allah, hati meresapi maknanya, dan jiwa dipenuhi ketenangan – di situlah kebahagiaan sejati ditemukan.

Nikmatnya hafalan bukan sekadar diucapkan, tapi dirasakan. Setiap huruf adalah doa, setiap ayat adalah pelita, dan setiap surah adalah hadiah cinta dari Allah.

“Dan bacakanlah Al-Qur’an dengan perlahan-lahan dan penuh penghayatan.” (QS. Al-Muzzammil: 4)

Bukan kesempurnaan yang dicari, melainkan keberkahan dari setiap usaha menjaga hafalan. Semoga Allah mengizinkan kita untuk selalu menikmati indahnya kalam-Nya hingga akhir hayat. Hafalan yang selalu fokus mengejar cepat, takkan pernah terasa nikmat. Tapi hafalan yang fokus mengejar nikmat, takkan peduli lagi tenang seberapa cepat. Jadi, jika kau masih bertanya-tanya tentang "Kapan hafalan saya selesai? " Tandanya kau belum menikmati hafalan itu.

Penikmat Quran sejati tak pernah peduli dengan garis finish. Bagi mereka, garis finish sesungguhnya adalah saat hati larut tenggelam menikmati hidangan yang tersaji pada setiap ayat yang dibacanya. Tak ada ambisi untuk cepat-cepat. Terlebih jika harus mengorbankan nikmat.

Demi Allah, sanggup menikmati hafalan adalah harta termahal bagi para penghafal Quran. Lebih mahal dari sekedar gelar hafal 30 juz.

Author: Ahmad Khoirul Anam




Copyright © 2025 Maos Corner Digital


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menumbuhkan Cinta Terhadap Al-Qur'an

Muroja'ah atau Patah Hati

Jika Nanti Tak Menikah Dengannya